Bulan Sya’ban, Bulannya Bershalawat
Salah satu keutamaan yang terdapat di bulan Sya’ban adalah sebagai
bulan diperintahkannya shalawat dan salam kepada Rasulullah ﷺ, hal ini sebagaimana Allah ﷻ telah
nyatakan di dalam Al-Qur’an,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab : 56)
As-Sayyid Muhammad Al-Maliki menyebutkan di dalam
kitabnya ma dza fii sya’ban, beliau menulis bahwasanya Ibnu Ash-Shaif
Al-Yamani berkata, “Dikatakan bahwa sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan
bershalawat kepada Rasulullah ﷺ. Sebab ayat
(surah al-Ahzab ayat 56) tersebut, diturunkan dalam bulan Sya’ban.”
Dan berkata pula, Imam Syihabuddin Al-Qasthalani
bahwasanya sebagaian ulama mengatakan, bahwa bulan Sya’ban adalah bulan untuk
bershalawat kepada Rasulullah ﷺ sebab ayat yang memerintahkannya turun pada bulan Sya’ban.
Dan menjelaskan pula Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani,
bahwasanya ayat tersebut diturunkan pada bulan Sya’ban pada tahun 2 H atau ada
pendapat pada tahun dimana Rasululullah ﷺ di isra’ dan mi’raj kan. Semua pendapat ini dapat
diliat dalam kitab karangan As-Sayyid Muhammad.
Adapun maksud ayat di atas, Allah memerintahkan kepada
semua orang yang beriman agar senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ karena Allah dan para Malaikat-Nya pun senantiasa
bershalawat kepadanya. Dan maksud dari perintah ini, bukanlah semata-mata
keperluan Allah, tetapi untuk tujuan pengagungan mereka terhadap sesuatu yang
mereka imani dengan suatu perintah yang sesuai dengan Allah sang Penguasa, Sang
Maharaja. Allah ﷻ telah memberi hidayah kepada Nabi untuk kaum mukminin, dan dengan
lisan Nabi dapat mengantarkan mereka kepada suatu derajat yang dimiliki beliau.
Shalat kita kepada Nabi Muhammad, bukanlah berarti kita
memberi syafa’at Nabi Muhammad, sebab tiadalah mungkin orang seperti kita dapat
memberikan syafa’at kepada beliau, karena beliau sendiri adalah orang yang
paling mulia di sisi Allah. Akan tetapi shalawat itu ibarat pemberian tanda terima
kasih kita, kepada seorang yang menujukkan kita kepada jalan kebenaran. Dan sungguh
mustahil-lah kita dapat memberikan sesuatu kepada Nabi Muhammad, maka
sebaik-baiknya pemberian yang dapat kita berikan kepada Rasulullah hanyalah
berupa doa dalam bentuk shalawat, yang mana dengan doa tersebut nantinya
pahalanya akan mengalir dan kembali kepada kita yang membacanya. Karena sebagaimana
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللهُ بِهَا عَشْرًا
“Barangsiapa yang membacakan shalawat kepadaku sekali saja, maka
Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
(Diriwayatkan Imam Muslim)
0 komentar:
Post a Comment