وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ
وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang
zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada
mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan
diberi pertolongan.
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah melarang Hamba-hambanya untuk melakukan
perbuatan zalim, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
Selain larangan melakukan perbuatan zalim, Allah pun melarang kaum muslimin
untuk cenderung kepada orang-orang yang melakukan perbuatan zalim. Adapun yang
dimaksud dengan cenderung ialah membela orang-orang zalim, memihak kepada
mereka, atau bahkan hanya sekedar bergaul secara akrab dengan orang yang zalim
itu. Bergaul dengan orang-orang zalim dapat menimbulkan bekas yang buruk dalam
jiwa manusia, mengotori akidah yang murni dan merusak akhlak.
bantu klik iklan ya buat bantuan dakwah kami
Kriteria Orang-orang yang Zalim
Kriteria Orang-orang yang Zalim
Orang-orang yang zalim adalah setiap orang yang memusuhi Allah dan
Rasul-Nya, seperti kaum musyrikin, kaum yahudi, dan kaum nasrani. Mereka
disebut sebagai orang-orang yang zalim karena mereka menyakiti kaum muslimin, membuat
fitnah terhadap agama kaum mukminin, serta gemar memperolok-olokkan ayat-ayat
Allah Ta’ala. Termasuk pula dalam kriteria orang-orang yang zalim, yaitu
orang-orang muslim yang melakukan perbuatan maksiat, mengikuti hawa nafsu,
melakukan bidah yang sesat dan ghuluww (perbuatan yang melewati batas, atau
berlebihan) dalam beragama.
Imam al-Qurthubi berkata, “Ayat ini memuat petunjuk untuk
meninggalkan dan menjauhi orang-orang kafir, pelaku maksiat, dan ahli bidah
yang sesat lainnya. Mengikat persahabatan dengan mereka berarti kafir atau
melakukan kemaksiatan. Persahabatan tidak terjadi kecuali karena adanya
perasaan sayang.”
Perbuatan Orang-orang yang Zalim
Syariat Islam melarang kaum muslimin bergaul dengan orang-orang
yang zalim. Pergaulan yang intensif dengan orang-orang yang zalim akan
melahirkan kedekatan dan ikatan persahabatan. Dari persahabatan tersebut,
lahirlah persetujuan-persetujuan terhadap kezaliman. Lambat laun persahabatan
tersebut akan menyeret kaum muslimin ke dalam pengaruh mereka, sehingga akan
mempunyai sifat dan perangai seperti orang-orang yang zalim itu.
Perbuatan orang-orang yang zalim telah sangat nyata merugikan kaum
muslimin dan membahayakan keyakinan agama. Di antara perbuatan-perbuatan yang
dilakukan oleh orang-orang yang zalim, yaitu :
1.
Memerangi Allah dan Rasul-Nya
Orang-orang zalim sering memerangi Allah dan Rasul-Nya dengan cara
mengangkat senjata terhadap kaum muslimin. Perbuatan ini biasanya dilakukan
oleh orang-orang munafik, orang-orang kafir, atau orang-orang Islam yang murtad
dari agamanya. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ
تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الأرْضِ
ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah
mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian
itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka
beroleh siksaan yang besar,
2.
Membuat Fitnah
Perbuatan lain yang termasuk kezaliman adalah membuat fitnah di
kalangan manusia; baik fitnah yang menyangkut kehidupan sosial maupun fitnah
dalam keyakinan agama. Perbuatan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang
munafik yang ingin memecah belah persatuan kaum muslimin. Salah satu contoh
fitnah yang telah dilancarkan oleh orang-orang munafik terhadap kaum mukminin,
yaitu fitnah yang dilancarkan oleh Abdullah bin Ubbay dengan cara menuduh istri
Rasulullah, Aisyah melakukan perselingkuhan denga Shafwan bin Mu’aththal, kaum
muslimin, termasuk Nabi, Abu Bakar, dan para sahabat lainnya menjadi serba
salah dengan adanya fitnah itu. Namun kemudian, Allah membersihkan fitnah itu
dan membenarkan kesucian Aisyah dengan menurunkan surah an-Nur ayat 11-21.
Setelah turun ayat-ayat tersebut, Rasulullah bersabda kepada Aisyah,
يَا
عَائِشَةُ ، أَحْمَدِيَ اللهَ ، فَقَدْ بَرَأَكِ اللهُ
“Wahai Aisyah, hendaklah
kamu memuji Allah, sungguh Dia telah melepaskan kamu dari tuduhan orang.” (Diriwayatkan
Bukhari)
3.
Melakukan Kemaksiatan dan Perbuatan
Dosa Lainnya
Perbuatan ini selain dilakukan oleh orang-orang kafir, juga dapat
dilakukan oleh orang-orang muslim yang tipis keimanannya. Contoh dari perbuatan
maksiat dan dosa ialah : menjual minuman keras, menyemarakkan perjudian,
melakukan penganiayaan, merampok, memeras, dan lain-lain.
Larangan Cenderung kepada Orang-orang yang Zalim
Allah Ta’ala dengan tegas telah melarang kaum muslimin
cenderung kepada orang-orang yang zalim. Adapun yang dimaksud dengan cenderung,
yaitu berpihak, membela, bersahabat, meridai, mempercayai, memandang baik
perbuatan buruk mereka dan lain-lain.
Allah telah mengancam orang yang cenderung kepada orang-orang yang
zalim dengan hukuman yang berat, yaitu tidak akan mendapat pertolongan dari
Allah. Mereka tidak akan dibela pada hari akhirat karena Allah telah menetapkan
akan menyiksa orang-orang yang cenderung kepada kaum yang zalim. Dalam surat
dan ayat di atas terdapat isyarat bahwa sedikit saja seseorang cenderung kepada
orang-orang yang zalim, wajiblah atasnya siksa. Apabila sedikit cenderung saja
akan mendapat siksa, apalagi jika dilakukan dengan sengaja dan terang-terangan,
yakni membela orang-orang yang zalim secara terbuka dan berani mati untuk
menolong kezalimannya. Dalam suatu kesempatan, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ
أَعَانَ ظَالِمًا لِيُدْحِضُ بِبَاطِلِهِ حَقًّا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ
اللهِ وَذِمَّةُ رَسُوْلِهِ
“Barangsiapa yang
menolong seorang yang zalim untuk merebut hak orang lain dengan perbuatan
batil, maka Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya.” (Diriwayatkan
Bukhari)
Firman Allah, ...yang menyebabkan kamu disentuh api neraka...
mengisyaratkan bahwa tempat orang-orang yang zalim adalah di neraka. Dengan
demikian, tidak diragukan lagi bahwa bersahabat dengan orang-orang yang zalim
dapat menyebabkan pelakunya tersentuh api neraka. Dalam Tafsir ath-Thabari diterangkan
bahwa kaum muslimin dilarang cenderung kepada orang-orang yang zalim karena
mereka adalah orang-orang yang kufur terhadap Allah. Jika kaum muslimin
meridhai amal-amal orang-orang yang zalim, maka mereka akan tersentuh api
neraka.
Di sisi lain, apabila kaum muslimin bergaul dengan orang-orang yang
zalim dengan tujuan untuk menolak kezaliman, mudarat, atau dalam rangka memberi
nasehat, maka perbuatan demikian tidaklah terlarang. Hanya saja, tindakan
tersebut mengandung resiko yang besar. Oleh karenanya, mesti diiringi dengan
ilmu dan kemampuan agar tidak terjerumus dalam perbuatan zalim itu.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari berbuat zalim
dan cenderung kepada orang-orang yang zalim. Kami memohon kepada-Mu agar Engkau
memberi taufik kepada kami sehingga kami menjadi orang-orang yang adil dan
dikumpulkan bersama mereka yang berbuat adil.
0 komentar:
Post a Comment