Home » , » Sunnah-sunnah Wudhu dan Doa Setelah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu dan Doa Setelah Wudhu

Hal-hal yang Disunnahkan dalam Wudhu
1.      Menyebut nama Allah Ta’ala ketika memulai wudhu dengan berkata, “Bismillah,” karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebutkan nama Allah padanya.” (Diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud)
2.      Membasuh/mencuci kedua telapak tangan hingga tiga kali sebelum dimasukkan ke dalam tempat wudhu jika seseorang habis bangun tidur, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَإِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهَا فِي وَضُوئِهِ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
“Dan jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaklah membasuh kedua telapak tangannya sebelum memasukkannya dalam bejana air wudlunya, sebab salah seorang dari kalian tidak tahu ke mana tangannya bermalam.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim)
3.      Membersihkan gigi dengan siwak (atau gosok gigi, atau menggosok dengan kain), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ
“Sekiranya tidak memberatkan umatku, sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak.” (Diriwayatkan Malik)
4.      Berkumur, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ
“Apabila engkau berwudhu, maka berkumurlah.” (Diriwayatkan Abu Dawud)
5.      Istinsyaq (menghirup air dengan hidung) dan istinsar (mengeluarkan air dengan hidung setelah menghirupnya), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
“Dan beristinsyaqlah lebih dalam kecuali jika kamu sedang berpuasa.” (Diriwayatkan Tirmidzi)
6.      Mengalirkan air ke jenggot, dikarenakan ucapan Ammar bin Yasir karena kendati merasa asing dengannya, namun ia berkata,”Keterasinganku tidak menghalangiku mengalirkan air ke jenggot, karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengalirkan air ke jenggotnya.” (Diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi)
7.      Membasuh organ tubuh wudhu sebanyak tiga kali. Karena kewajiban membasuh itu hanya sekali, maka membasuh organ tubuh wudhu tiga kali adalah sunnah.
8.      Membasuh telinga bagian luar dan dalam, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbiasa melakukannya.
9.      Mengalirkan air ke jari-jari kedua tangan, dan jari-jari kedua kaki, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا تَوَضَّأْتَ فَخَلِّلْ الْأَصَابِعَ
"Jika kamu berwudlu maka hendaklah menyela-nyela jari-jari." (Diriwayatkan Tirmidzi)
10.  Tayamun yaitu memulai dengan bagian kanan ketika membasuh kedua tangan, dan kedua kaki, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا لَبِسْتُمْ وَإِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوا بِأَيَامِنِكُمْ
“Jika kalian mengenakan (baju) atau berwudhu, maka mulailah dari yang sebelah kanan.” (Diriwayatkan Abu Dawud)
11.  Memanjangkan warna putih di wajah dan kaki dengan membasuh leher ketika membasuh wajah, membasuh sedikit dari lengan ketika membasuh kedua tangan, dan membasuh sedikit dari betis ketika membasuh kaki, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
"Sesungguhnya umatku datang pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudlu. Maka barangsiapa di antara kalian mampu untuk memanjangkan putih pada wajahnya maka hendaklah dia melakukannya'." (Diriwayatkan Muslim)
12.  Memulai membasuh kepala bagian depan, karena berdasarkan hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membasuh kepalanya dengan kedua tangannya, kemudian memajukan dan mengembalikannya. Beliau memulai dengan kepala bagian depan kemudian membawa kedua tangannya ke akhir tengkuknya, kemudian mengembalikannya ke tempat semula.” (Muttafaq ‘Alaih)
Doa Setelah Wudhu
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illallahu, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluhu, allahummaj ‘alni minattawwaabiin, waj ‘alni minal mutathohhiriin.
“Aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya, Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, dan jadikan pula aku termasuk orang-orang yang suci.”
Hal-hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu
1.      Berwudhu di tempat najis (di kamar mandi atau wc), karena dikhawatirkan najis tersebut mengenai dirinya.
2.      Membasuh lebih dari tiga kali, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu tiga kali-tiga kali, dan beliau bersabda,
3.      Berlebih-lebihan dalam penggunaan air, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu dengan air sebanyak takaran di telapak tangan. (Diriwayatkan At-Tirmidzi)

4.      Meninggalkan salah satu sunnah wudhu atau lebih, karena dengan meninggalkannya orang Muslim kehilangan pahala. Oleh karena itu, tidak selayaknya sunnah wudhu ditinggalkan.

S   Sebelumnya  -  Selanjutnya

0 komentar:

Post a Comment