Sering sekali kita mendengar kata
Iman dan Islam, apakah itu dua hal yang sama ? ataukah dua hal yang berlainan ?
kami akan coba memakarkan secara singkat dan lain dari yang lain. Insya Allah..
Iman berasal dari bahasa arab
yang artinya percaya, Iman berbeda dengan yakin. Karena keyakinan itu baru
hadir ketika kita memiliki kepercayaan akan suatu hal yang kemudian kita
buktikan sendiri. Contoh mudahnya begini, ada seorang wanita yang dicintai oleh
seorang pria playboy, si wanita ini pasti percaya bahwa pria ini mencintainya
akan tetapi disisi lain ia belum yakin apakah pria itu masih playboy atau
tidak. Sedangkan Iman menurut makna syariat adalah pernyataan dengan perkataan,
pembenaran dengan hati dan pembuktian dengan amal perbuatan, hal ini
sebagaimana telah kami sebut dalam artikel yang berjudul shalat.
Sedangkan Islam berasal dari
bahasa arab yang artinya berserah diri atau pasrah atau selamat. Oleh karena
itu orang yang beragama Islam adalah orang yang berserah diri kepada Tuhannya,
pasrah dengan kehendak dan ketentuan-Nya, yang
nantinya Insya Allah ia akan selamat dari siksaan-Nya.
Dari dua pengertian diatas kita
dapat menemukan suatu pemahaman bahwasanya Iman dan Islam tidak dapat
dipisahkan. Karena, iman tanpa islam adalah sebuah kekafiran, sedangkan islam
tanpa iman adalah sebuah kemunafikan. Jadi, kalau ada seorang manusia ia
mengaku Iman kepada Allah akan tetapi ia menolak untuk menyembahnya (seperti
syahadat, shalat dll) maka bisa dipastikan ia adalah seorang yang Kafir.
Sedangkan, kalau ada seorang manusia ia rajin menyembah Allah (shalat, puasa
dll) akan tetapi di dalam hatinya ia menyakini bahwasanya Allah tidak memiliki kuasa,
atau dihatinya ia meragukan kekuasaan Allah, maka bisa dipastikan ia adalah
seorang yang munafik.
Mengenai apa itu Iman dan Islam,
serta rukun-rukunnya, cukuplah kita baca dan pahami sebagaimana hadits yang
diriwayatkan dari Umar bin Khattab yang berkata,
بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ
شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ
مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ
إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي
عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ
الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ
سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي
عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ
فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ:
مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا،
قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ
رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا،
ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ
أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
Dari Umar radhiallahuanhu juga
dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang
sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas
perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga
kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada
lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya
Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada
Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi
haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau
bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir
yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku
tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada
Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari
yang bertanya “. Dia berkata: “
Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan
jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala
domba, (kemudian) berlomba-lomba
meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar.
Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”.
aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia
adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Imam Muslim)
Dalam hadits tersebut Rasulullah membagi
Islam itu menjadi Lima :
- Syahadat
- Shalat
- Zakat
- Puasa
di bulan Ramadhan
- Haji
bila mampu
Sedangkan membagi Iman itu menjadi
Enam :
- Iman
kepada Allah
- Iman
kepada Malaikat
- Iman
kepada Nabi dan Rasul
- Iman
kepada Kitab
- Iman
kepada Hari Kiamat
- Iman
kepada Qadha dan Qadar
Dan di dalam hadits ini Rasulullah
menjelaskan juga tentang Ihsan, yaitu puncak tertinggi dari Islam dan Iman seseorang.
Mengenai pembahasannya akan kami buat pada artikel tersendiri. Insya Allah.
Wallahu ‘alam
0 komentar:
Post a Comment